PENGHILIRAN INOVASI BENIH PADI UNGGUL VARIETAS GAMAGORA 7

Peneliti:

Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D.

Padi merupakan bahan pangan pokok lebih dari 95% penduduk Indonesia. Pertambahan jumlah penduduk akan berakibat pada meningkatnya kebutuhan beras nasional yang menyebabkan permintaan akan benih padi bermutu juga semakin meningkat. Perubahan iklim yang tidak menentu dapat mengganggu produksi padi nasional dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan merakit varietas padi unggul yang dibudidayakan di beragam ekosistem khususnya lahan sawah dan tadah hujan.

Benih bermutu merupakan salah satu komponen teknologi yang sangat penting untuk meningkatkan produksi. Dan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap teknologi tersebut, membentuk jejaring pemasaran dengan penangkar atau perusahaan benih sangat perlu dilakukan. Fakultas Pertanian bersama PIAT UGM telah merakit varietas unggul padi yang dapat dibudidayakan baik di lahan sawah maupun tadah hujan dan pada tahun 2022 berhasil melepas 1 galur padi unggul berdaya hasil tinggi yaitu Gamagora 7.

Seiring dengan dilepasnya padi Gamagora 7, PIAT UGM sebagai salah satu produsen benih padi bersertifikat di Kabupaten Sleman yang didampingi oleh Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian (BP3MBTPH) Provinsi DI Yogyakarta bertujuan untuk memasarkan benih tersebut kepada masyarakat luas. Segmentasi pemasaran benih padi varietas Gamagora 7 didasarkan atas hasil sebaran benih tahun 2023. Untuk memenuhi kebutuhan produksi benih, PIAT UGM bekerjasama dengan kelompok tani dan kelompok penangkar di DIY dalam penyediaan benih bersertifikat tersebut.

Kegiatan produksi benih bersertifikat ini dilaksanakan berbasis masyarakat dengan cara mengelola kegiatan penerapan teknologi tepat guna yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, pemerintah, swasta, dan akademisi serta membentuk mitra berbasis masyarakat, dalam hal ini adalah kelompok tani atau para petani penangkar benih yang masuk dalam kelompok “Sobat PIAT” (petani binaan). Pemasaran benih akan lebih difokuskan di wilayah Kabupaten Sleman diikuti dengan kabupaten lainnya di wilayah provinsi DI Yogyakarta, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sragen.

Produksi benih label ungu sebesar 20 ton akan dilakukan di lahan PIAT dan lahan mitra petani penangkar benih
yang sudah bekerjasama dengan PIAT. Selanjutnya, untuk meningkatkan posisi kompetitif Gamagora 7, perluasan segmentasi pelanggan baru akan dicapai dengan memanfaatkan jejaring pemasaran PT TWINN sebagai mitra yang sudah memiliki kantor perwakilan pemasaran yang tersebar di 21 provinsi di Indonesia.